Pada saat puasa, kita susah buang air besar karena kombinasi dari tiga hal:
-
Kekurangan cairan. Ini penyebab utama.
-
Kurang makan serat dan buah. Ini penyebab sekunder.
-
Badan kurang aktif. Ini penyebab tersier.
Maka untuk mengatasinya, kita harus fokus ke penyebab pertama dulu, baru kemudian kedua dan ketiga.
-
Cukup minum air
Pada malam hari, biasanya aneka makanan tersedia di meja makan. Mulai dari kurma, kolak, kue-kue, sampai lauk-pauk yang lebih enak daripada hari-hari biasa. Ini membuat kita cenderung lebih banyak makan padat. Padahal sebetulnya urutan yang tepat adalah air dulu baru makanan padat. Makan padat tidak perlu banyak-banyak supaya perut tidak keduluan penuh.
Walaupun kita mengurangi makanan padat, kita masih bisa tetap kuat berpuasa karena di dalam tubuh kita ada cadangan energi berupa gula glikogen, serta lemak dan protein di otot kita.
Tapi kalau kita kekurangan air, wassalam. Tidak ada cadangan air di dalam tubuh kita. Kita bukan unta yang bisa minum banyak sekaligus, lalu tidak minum selama berhari-hari. Walaupun berpuasa, kita harus cukup minum setiap hari.
Cara paling baik minum selama puasa adalah sedikit-sedikit tapi sering. Dengan cara seperti ini, air lebih banyak yang diserap usus. Kalau kita minum banyak sekaligus, mungkin banyak yang akan terbuang sebagai air kencing.
Minum air bisa dalam bentuk air putih saja, teh hangat, es buah, air degan, wedang jeruk, sari tebu, susu, atau lainnya. Yang penting banyak airnya. Yang paling bagus sebetulnya adalah minum oralit. Sebab oralit berisi cairan dan ion yang sama dengan cairan tubuh kita sehingga lebih cepat diserap dan menggantikan cairan yang hilang. Cuma, oralit rasanya tidak enak sebab ada asinnya.
Contoh frekuensi minum: saat azan, minum teh hangat. Selesai shalat maghrib, minum lagi. Sebelum isya, minum lagi. Habis taraweh, minum lagi. Sebelum tidur, minum lagi. Bangun sahur, minum. Terakhir saat imsak, minum lagi.
-
Makan buah dan sayur
Selama puasa, kita tentu sulit makan banyak sayur sebab perut sudah keduluan penuh. Setidaknya, kita makan buah, terutama buah yang kaya air dan serat seperti pepaya, semangka, blewah, melon, dan sejenisnya.
-
Badan aktif
Selama puasa, kita cenderung bermalas-malasan. Sebetulnya ini juga tidak baik bagi kesehatan. Puasa justru lebih bermanfaat bagi kesehatan kalau fisik kita kita tetap aktif seperti biasa. Badan aktif dalam kondisi lapar akan melatih tubuh membongkar cadangan energi. Hasilnya, setelah sebulan berpuasa, berat badan kita seharusnya turun beberapa kilogram. Kalau berat badan kita tetap, atau bahkan naik, itu berarti puasa kita sama sekali tidak melatih tubuh membongkar cadangan energi.
Baca juga bab Obat Sembelit.