Pabrik obat PT LAPI Laboratories baru saja meluncurkan produk baru obat alergi yang mereknya Alerhis. Isinya loratadin (loratadine). Peluncuran ini dibarengi dengan iklan serentak di televisi dan media online.
Sebagian besar media online memuat iklan dalam bentuk siaran pers yang dimuat begitu saja. Dalam siaran pers itu LAPI membandingkan loratadin dengan cetirizin (cetirizine). Cetirizin disebut menyebabkan kantuk sementara loratadin tidak. Cetirizin adalah obat alergi yang merupakan pesaing dari loratadin. Salah satu merek yang terkenal adalah Incidal. Keduanya sama-sama obat alergi generasi kedua. Generasi pertama adalah CTM dan sejenisnya.
Kami sudah pernah menulis tentang obat alergi di sini.
Generasi pertama (CTM dkk) punya sedikit perbedaan dari generasi kedua (cetirizin dan loratadin). CTM bisa bikin kantuk. Sementara cetirizin dan loratadin tidak.
Tapi walaupun disebut “tidak menyebabkan kantuk” obat generasi kedua ini tetap bisa menyebabkan kantuk. Cetirizin lebih besar kemungkinannya menyebabkan kantuk daripada loratadin.
Jadi, keduanya memang punya perbedaan dalam hal menyebabkan kantuk. Tapi perbedaan ini tidak begitu besar. Secara umum, keduanya sama-sama bisa disebut “tidak menyebabkan kantuk” karena dibandingkan dengan CTM dkk.
Keduanya bisa saling menggantikan. Kalau Anda mencari loratadin di apotek dan yang tersedia hanya cetirizin, pakai yang tersedia saja. Begitu pula sebaliknya, kalau Anda mencari cetirizin, dan yang tersedia hanya loratadin, pakai yang tersedia saja. Tidak usah mencari ke apotek yang jauh. Kebetulan, keduanya sama-sama dosis normal 10 mg, diminum cukup 1 kali sehari.
Merek obat yang mengandung cetirizine: Alergine, Betarhin, Cerini, Cetaler, Cetinal, Cetinal, Cetipharm, Cetrixal, Cetrol, Cetryn, Cetymin, Cezina, Cirrus, Comtezen, Esculer, Estin, Falergi, Histrine, Incidal OD, Inciphar, Intrizin, Lerzin, Mecotrin, Nichorizin Fm, Omezyrteks, Ozen, Quatrizin, Rilazin, Rinocet, Risina, Ritez, Ritez Ft, Ritin, Rozine, Rybest, Rydian, Ryvel, Ryvel Plus, Ryzen, Ryzicor, Ryzo, Simzen, Tiriz, Yarizine, Zenriz, Zine, Xyzal.
Merek obat yang mengandung loratadin: Aldisa SR, Alerhis, Allohex, Alloris, Anhissen, Anlos, Claradin, Clarihis, Clarinase, Claritin, Clatadine, Clatatin, Cronase, Cronitin, Dayhist, Dinazen, Folerin, Glodin, Gradine, Histaritin, Imunex, Inclarin, Inversyn, Klinset, Lesidas, Logista, Loracor, Loran, Lorapharm, Lorihis, Miratadin, Nosedin, Nufalora, Picadin, Prohistin, Pylor, Rahistin, Rhinos SR, Rihest, Rihest, Safetin, Safetin Ft, Sohotin, Soneryl, Suddo-L, Tinnic, Ultilar, Winatin, Xepalodin, Xepalodin, Aerius.
Apakah cetirizin dan loratadin boleh diminum ibu hamil dan ibu menyusui? Boleh. Dua obat ini bisa masuk ASI jadi akan masuk ke tubuh bayi juga. Tapi busui boleh minum obat ini kalau memang manfaatnya lebih besar daripada mudaratnya.
Maksudnya gimana sih? “Manfaatnya lebih besar daripada mudaratnya” itu konkretnya bagaimana?
Misalnya, busui alergi ikan, badannya gatal semua. Kalau tidak minum obat, kasihan ibunya. Malah nanti tidak bisa menyusui anaknya. Jadi, manfaatnya sudah jelas. Tinggal dilihat anaknya. Kalau memang dia tidak apa-apa, berarti boleh minum loratadin atau cetirizin.