Radang amandel mirip dengan radang tenggorokan. Sebagian besar disebabkan oleh virus. Tidak ada obatnya di apotek. Tapi nanti akan sembuh dengan sendirinya. Obat sakit amandel jenis ini cukup parasetamol saja untuk meredakan nyeri dan demamnya. Atau, jika parasetamol tidak mempan, kita bisa pakai ibuprofen. Makan makanan yang lembut. Minum yang banyak. Cukup istirahat.
Kadang penyebabnya bukan virus tapi bakteri. Obatnya adalah antibiotik. Ini sudah wilayah dokter. Sebab pemilihan antibiotik tidak boleh asal-asalan. Harus cermat. Disesuaikan dengan kondisi sakitnya pasien. Ada pasien yang baru kena radang amandel, ada juga yang sudah langganan sakit amandel. Antibiotiknya biasanya beda.
Untuk orang yang baru kena radang amandel, kadang antibiotik umum seperti amoxicilin saja sudah cukup. Tapi untuk pasien yang langganan sakit amandel, amoxicilin kadang tidak cukup, dan perlu antibiotik lain, misalnya doxyciclin. Ini terlalu rumit untuk orang awam. Serahkan saja urusannya kepada dokter.
Jangan membeli sendiri agar terhindar dari efek samping yang tidak perlu. Sebagai contoh, doxyciclin tidak boleh dipakai buat anak-anak, ibu hamil, dan menyusui karena bisa mengganggu pertumbuhan tulang dan gigi.
Dosis antibiotik juga tidak boleh sembarangan. Biasanya orang awam akan berhenti minum obat ketika sakitnya sudah reda. Antibiotik tidak boleh diminum dengan cara seperti ini. Sebab bisa menyebabkan bakteri menjadi kebal dan bandel. Besok-besok kalau kita terkena sakit amandel lagi, bakterinya menjadi lebih bandel, dan menjadi lebih sulit diobati.
Pada umumnya, antibiotik untuk sakit amandel harus diminum paling tidak dua strip sampai habis. Walaupun radangnya sudah reda, antibiotik tetap harus diminum terus sampai habis. Obat lain seperti parasetamol atau ibuprofen boleh dihentikan kalau memang sudah tidak terasa nyeri. Tapi antibiotik harus diminum sampai habis.
Obat Tradisional Radang Amandel yang Sering Kambuh
Amandel, atau bahasa Jawanya “intil-intil”, adalah organ yang bertugas menghalau kuman yang masuk ke saluran nafas. Kalau amandel sehat, saluran nafas tidak gampang kemasukan kuman. Kalau amandel kena infeksi, itu indikasi daya tahan tubuh kita lemah.
Kalau seseorang sering kena sakit amandel, berarti ada yang salah dengan daya tahan tubuhnya. Ini sering terjadi pada anak dan remaja. Untuk kasus seperti ini, kita harus berpikir jangka panjang.
Kalau cuma sakit satu dua kali, kita bisa minum antibiotik. Tapi kalau dalam satu tahun, kita beberapa kali kena sakit amandel, sebaiknya kita memperbaiki daya tahan tubuh lebih dulu. Begitu daya tahan tubuh membaik, biasanya sakit amandel tidak lagi sering kambuh.
Kalau kita googling obat tradisional untuk sakit amandel, kita akan mendapat banyak rekomendasi ini dan itu. Rekomendasi kami satu saja. Gunakan obat tradisional yang memang termasuk kategori makanan yang bisa kita konsumsi jangka panjang. Salah satu yang bisa direkomendasikan adalah minum sari buah nanas matang dan susu segar setiap hari.
Caranya, pilih nanas yang sudah matang sempurna. Parut dagingnya lalu peras sarinya. Minum saripati nanas ini begitu saja setiap hari. Disesap sedikit demi sedikit sepanjang hari. Tidak usah ditambah gula. Kalaupun mau ditambah sesuatu, cukup ditambah madu atau susu.
Nanas banyak mengandung vitamin dan antioksidan yang bisa memperbaiki daya tahan tubuh kita. Aman dikonsumsi siapa saja. Bahkan ibu hamil dan menyusui pun boleh minum saripati nanas matang. Yang tidak boleh dimakan ibu hamil adalah nanas muda.
Kadang nanas tua pun rasanya masih masam. Kalau kita punya sakit maag, minum saripati nanas bersama makanan supaya asamnya tidak mengiritasi lambung.
Operasi Amandel
Kalau sakit amandel terlalu sering kambuh, misalnya sampai tiap dua bulan sekali, itu sudah masuk kategori sakit amandel kronis. Ini sudah sepenuhnya wilayah dokter. Mungkin dokter menyarankan operasi.
Sebelum menerima operasi, kita bisa mencoba obat tradisional lebih dulu selama beberapa bulan. Kalau kita sudah mencoba obat tradisional dan tidak ada perubahan, kita bisa mempertimbangkan operasi.
Tapi sekali lagi, sebelum menerima operasi, kita bisa mencari pendapat dokter lain (second opinion) ke dokter spesialis. Entah dokter spesialis anak atau spesialis THT.