Sebagian besar orang mungkin akan langsung ingat Dulcolax.


Dulcolax memang salah satu obat sembelit yang manjur. Akan tetapi pedoman pengobatan harus dimulai dari yang paling aman dulu, bukan yang paling manjur. 


Lho memangnya Dulcolax tidak aman?


Begini, Pak Dulcholik. Kalau kita sembelit sudah satu mingguan, tinja sudah sangat keras, lalu kita minum Dulcolax, maka bisa saja berbahaya. Dulcolax bekerja dengan cara memaksa usus besar mendorong tinja keluar. Ia tidak peduli bagaimana keadaan tinjanya. Pokoknya dorong!


Karena tinja sudah sangat keras, ini bisa menyebabkan sakit perut hebat. Kita sudah sangat kebelet BAB tapi tinja tidak bisa keluar. Kita mungkin harus jongkok di WC selama puluhan menit. Ini bisa menyebabkan wasir. Selain itu, tinja yang keras tadi juga bisa menggores dinding dubur, menyebaban pendarahan dan infeksi.


Agar kejadian seperti ini bisa dicegah, kita harus mengatasi sembeli dengan cara yang paling aman lebih dulu. Urutannya kira-kira seperti ini:


  1. Makan berserat dan tubuh aktif 

  • Makan buah setiap hari, terutama pepaya. Kalau sembelitnya kronis dan sering kambuh, pilih pepaya yang matang sempurna dan sebentar lagi busuk. Pepaya seperti ini selain memberi serat lembut, juga memberi bakteri baik yang akan menyehatkan usus.

  • Makan sayur setiap hari.

  • Kalau tidak suka makan sayur, bisa minum suplemen serat seperti Vegeta dkk.

  • Minum cukup setiap hari. Kalau cuma makan serat tapi kurang minum, ini justru bisa menyebabkan sembelit.

  • Jalan kaki setiap hari minimal 30 menit. 

  • Jangan biasakan menunda BAB sebab bisa membuat tinja mengeras.

  • Hindari makanan yang menyebabkan sembelit. Misalnya, teh tubruk, buah salak yang sepat, jambu yang sepat. Pada sebagian anak, susu tertentu juga bisa menyebabkan sembelit. 


Bisa saja kita sudah melakukan semua ini dan masih sembelit juga. Jika ini yang terjadi, kita bisa menggunakan obat.


  1. Pendorong tinja

Contoh obat: bisakodil. Contoh merek: Dulcolax, Custodiol, Indo Obat Pencahar, Laxacod, Laxamex, Laxana, Prolaxan, Stolax. Obat ini kami tulis di nomor 2 karena praktis. Bukan karena pilihan terbaik.


Orang-orang senang menggunakannya. Tinggal minum, tunggu setengah jam, biasanya perut mulas ingin ke belakang.

Dulcolax tersedia juga dalam bentuk peluru yang dimasukkan ke dalam dubur. 


Tapi jangan lupa, syarat minum obat ini: tinja belum keras atau sembelit baru beberapa hari. Kalau sembelit sudah semingguan, tinja biasanya sudah keras. Hindari Dulcolax dkk. Lebih aman minum obat golongan pelunak. Misalnya merek Dulcolactol. Lihat nomor 3.


Apakah Dulcolax aman buat ibu hamil? Sebisa mungkin hindari penggunaannya kecuali atas resep dokter. Ibu hamil memang bisa juga mengalami sembelit karena perubahan hormonal. Sebaiknya gunakan cara pertama non-obat saja atau obat pelicin nomor 4. 


  1. Pelunak tinja

Contoh: laktulosa (lactulose). Contoh merek: Dulcolactol, Constipen, Constuloz, Duphalac, Extralac, Graphalac, Lacons, Lactugra Sirup, Lactulax, Laktulosa, Lantulos, Laxadilac, Opilax, Pralax, Solac.


Obat ini bisa menahan air di usus sehingga tinja menjadi lunak. Juga bisa mendorong tinja keluar. Kalau sudah lunak, tinja lebih mudah didorong keluar, tidak menggores dinding dubur. 


Tapi obat ini bisa mengganggu keseimbangan mineral di dalam tubuh. Karena itu tidak boleh digunakan terus-terusan. 


  1. Pelicin

Contoh merek yang terkenal: Microlax. Bentuknya gel, dimasukkan ke dalam dubur. Ini obat sembelit yang paling aman. Bisa buat anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui, lansia. Sebab fungsinya hanya melumasi dubur. 


Contoh pelumas lain: parafin. Parafin ini mirip minyak tapi tidak diserap usus. Cara pakainya diminum. Contoh merek: Kompolax, Laxadine, Garalux. 


Efek sampingnya, obat ini bisa mengganggu penyerapan zat gizi yang larut lemak, seperti vitami  A, D, E, dan K.


Apakah obat ini aman buat ibu hamil? Parafin sendiri sebetulnya aman. Tapi obat ini dicampur dengan fenolftalein untuk merangsang gerakan usus. Fenolftalein-nya tidak aman buat ibu hamil karena bisa mengganggu pertumbuhan janin.


  1. Obat tradisional

Contoh merek yang terkenal: Laxing. Berisi ekstrak daun sena (bukan tanaman Indonesia). Cara kerjanya merangsang gerakan usus mendorong sisa makanan. Mirip Dulcolax tapi lebih ringan.


Dulu Laxing dipromosikan sebagai obat pelangsing. Sebetulnya ini tidak tepat. Pelangsing harusnya obat yang aman diminum jangka panjang, misalnya teh hijau. Sementara ekstrak daun sena ini sebaiknya tidak digunakan terus-menerus. Maksimal dua minggu saja. 


Contoh merek lain: Maximus Dietary Herbal. Cara kerjanya sama. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *