Medicine is a big business. 


Ungkapan ini cocok sekali digunakan untuk melihat perbandingan obat kolesterol simvastatin vs atorvastatin. Ini dua obat kolesterol yang terkenal. Keduanya masih satu golongan tapi beda harganya sangat jauh dan sekilas tampak seperti tidak masuk akal. 


Simvastatin generik harganya hanya sekitar Rp 5.000. Atorvastatin yang sama-sama generik harganya sekitar 5 kali lipat lebih mahal atau sekitar Rp 50.000-an. Sementara atorvastatin yang merek paten (Lipitor buatan pabrik obat Pfizer) harganya sekitar Rp 200.000-an alias 40 kali lipat lebih mahal daripada simvastatin generik.


Apakah Lipitor 40 kali lebih ampuh daripada simvastatin generik sampai selisih harganya demikian jauh?


Buat horang kaya, harga mungkin tak masalah. Tapi prinsip ekonomi dalam urusan pengobatan harusnya tidak memandang keluarga sultan atau sobat misqueen. Obat harus semurah mungkin untuk mendapatkan hasil seoptimal mungkin. Kalau memang dengan simvastatin generik bisa didapatkan hasil yang baik, buat apa pakai Lipitor?


Perbandingan Simvastatin dan Atorvastatin


  1. Simvastatin dan atorvastatin sama-sama obat resep

Kenapa sih obat kolesterol aja kok harus resep dokter? Sebab pemilihan jenis dan dosisnya sangat ditentukan oleh kondisi pasien. Berapa kadar kolesterolnya, berapa umurnya, berat badannya, adakah penyakit lain, dan sebagainya. Jadi, sebaiknya orang awam tidak membeli sendiri begitu saja di apotek. 


Persoalannya, kadang dokter terikat dengan pabrik obat. Ia mungkin akan meresepkan merek tertentu karena ia akan mendapat komisi dari setiap resepnya. Sebetulnya ini tidak etis. Tapi sebagai pasien, kita tidak tahu apakah ada pertimbangan seperti ini atau tidak. Tapi ada satu hal yang pasti, yaitu kita berhak meminta resep obat generik kepada dokter. 


  1. Atorvastatin memang lebih unggul daripada simvastatin

Secara umum, memang ada perbedaan antara atorvastatin dan simvastatin:

  • Atorvastatin reaksinya lebih cepat

  • Atorvastatin kerjanya lebih tahan lama

  • Atorvastatin cara pakainya lebih mudah. Bisa diminum siang/pagi/malam. Sementara simvastatin sebaiknya diminum menjelang tidur untuk mendapatkan hasil optimal.

  • Atorvastatin kemungkinan menyebabkan efek sampingnya lebih kecil


Meskipun ada beberapa perbedaan, kedua obat tersebut sama-sama ampuh menurunkan kolesterol. Perbedaannya tidak begitu jauh. Kalau diibaratkan dengan rating Play Store, kira-kira simvastatin bintangnya 4,4 sementara atorvastatin 4,5.


  1. Atorvastatin maupun simvastatin sama-sama bukan solusi masalah kolesterol

Lho gimana sih? Sudah panjang lebar ngomong cara kerja obat kolesterol kok ujung-ujungnya simvastatin dan atorvastatin bukan solusinya? Gimana gimana?


Jadi, begini, Pak Haji. 


Semua jenis obat hanya cara sekunder dalam menurunkan kolesterol. Cara primernya adalah perubahan pola hidup. Harus begitu. Tidak boleh dibalik. Jadi, obat apa pun mereknya, berapa pun harganya, bukan solusi utama menurunkan kolesterol. 


Obat yang harganya satu juta rupiah pun akan sia-sia kalau tidak disertai dengan perubahan pola hidup. Sebaliknya, obat yang harganya sepuluh ribu bisa saja lebih efektif kalau disertai dengan perubahan pola hidup. 


Perlu diingat lagi bahwa semua obat kolesterol hanya bekerja sesaat. Menurunkan kolesterol sementara. Kalau obatnya dihentikan, kolesterol akan kembali naik. Itu sebabnya yang paling penting bukan apa merek obatnya tapi perubahan pola hidup apa yang kita lakukan.


Selengkapnya, baca bab Obat Kolesterol.


Perubahan pola hidup mutlak harus dilakukan. Kalau tidak ada perubahan, maka tidak ada perubahan juga dalam hal kolesterol. Sebab kolesterol itu hanya satu indikasi dari pola hidup kita. 


Perubahan pola hidup itu antara lain:


  • Makan secukupnya, tidak berlebihan

  • Sesekali berpuasa, jika bisa

  • Atau, kalau tidak berpuasa, latih tubuh untuk merasakan lapar

  • Olahraga ringan setiap hari, misalnya jalan kaki 30 menit

  • Kurangi makan goreng-gorengan. Telur direbus, ikan dipanggang, ayam disayur kuah, dan sebagainya. 

  • Perbanyak makan buah, terutama buah yang manis asam. 

  • Biasakan setiap hari makan sayur

  • Usahakan berlatih agar bisa makan sedikit pedas setiap hari. Cabe adalah salah satu obat tradisional untuk menurunkan kadar kolesterol

  • Kalau memasak, gunakan rempah segar yang banyak. Bukan bumbu siap saji yang penuh dengan penyedap rasa. Rempah dapur adalah obat tradisional penurun kolesterol

  • Tambahkan juga perasan jeruk nipis di masakan atau minuman sehari-hari, jika mungkin

Simvastatin dan Atorvastatin Buat Ibu Hamil atau Menyusui

Dua obat ini tidak boleh digunakan oleh ibu hamil. Sebab pada masa kehamilan, wanita butuh banyak kolesterol untuk pertumbuhan janin. Walaupun Lipitor harganya seperempat juta, tetap saja tidak boleh dipakai ibu hamil. Kalau produksi kolesterol dihambat, maka proses pembentukan janin pun akan terganggu.


Begitu pula pada ibu menyusui. Kolesterol adalah komponen normal di dalam ASI. Bayi memang membutuhkan banyak kolesterol untuk pertumbuhannya. 


Dosis Simvastatin dan Atorvastatin

Sekali lagi penentuan dosis harus disesuaikan dengan kondisi pasien. Ini wilayah dokter. Pada umumnya, simvastatin maupun atorvastatin cukup diminum satu tablet, satu kali saja sehari. Biasanya diminum malam, menjelang tidur. 


Efek Samping Simvastatin dan Atorvastatin

Secara umum, atorvastatin kemungkinan efek sampingnya lebih rendah daripada simvastatin. Tapi keduanya tetap bisa menyebabkan efek samping, misalnya gangguan pencernaan (seperti diare, salah cerna, dan mual-muntah). Kadang efek samping yang muncul adalah pusing. 


Pada pemakaian jangka panjang, simvastatin dan atorvastatin bisa menyebabkan nyeri otot, gangguan liver, dan peningkatan kadar gula darah sehari-hari. Itu sebabnya, lebih aman kalau kita memakai cara non-obat untuk tujuan jangka panjang. 


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *